Panduan dan Cara Daftar Lomba Cipta Puisi (Lirika 2) - Tingkat Nasional Tahun 2025
Table of Contents
LIRIKA 2 (Lomba Inovasi Rima dan Imajinasi Karya)
Lomba Cipta Puisi
Tema:
1. Kenangan
2. Penyesalan
(Pilih salah satu)
TINGKAT NASIONAL
BATAS PENDAFTARAN: 15 Juli 2025
oleh @idnulis.id
A. KETENTUAN UMUM
B. CARA MENDAFTAR
C. MANFAAT EVENT
Hadiah Juara Umum (1, 2, 3):
Seluruh Peserta
- Dibukukan ber-QRCBN
- Sertifikat digital sebagai peserta
Jika Membeli Buku
D. TIMELINE
Batas pendaftaran dan pengiriman karya: 15 Juli 2025
Pengumuman juara : 22 Juli 2025
Pembagian sertifikat digital peserta: 22 Juli 2025
Pemesanan buku hasil event: 24 Juli 2025
E. KRITERIA PENILAIAN
JUARA 1, 2, DAN 3
F. PERNYATAAN
- Guna menjaga orisinalitas dan menjunjung tinggi kejujuran berkarya, setiap naskah akan kami telaah menggunakan perangkat Turnitin. Apabila terdeteksi adanya praktik plagiarisme, dengan berat hati karya tersebut akan gugur seketika dari kompetisi dan nama penulis akan tercatat dalam lembar diskualifikasi.
- Sebagai bentuk apresiasi mendalam atas buah pena yang terpilih dan meraih peringkat gemilang, sertifikat penulis terpilih serta sertifikat sesuai capaian akan menjadi milik Anda sebagai ungkapan terima kasih atas dukungan terhadap antologi puisi ini.
- Kendati demikian, jejak partisipasi Anda dalam merayakan keindahan kata akan tetap terabadikan dalam sertifikat digital yang akan kami berikan kepada seluruh peserta.
- Kebebasan memilih adalah esensi kami. Partisipasi dalam lomba ini sepenuhnya sukarela, tanpa adanya ikatan untuk memiliki buku antologi.
- Setiap penilaian dari panitia dan dewan juri merupakan hasil pertimbangan matang dan mendalam. Oleh karena itu, kebijaksanaan tertinggi dalam menentukan pemenang bersifat final dan tak tersanggahkan.
- Dengan menorehkan tinta dalam ajang ini, Anda mengikrarkan kesetiaan pada setiap ketentuan yang telah digariskan.
Narahubung Resmi:
📲 WhatsApp : 0838 7178 1996
📱 Instagram : @idnulis.id
🖥️ Website: www.idnulis.id
💾 Email: idnulis.id@gmail.com
G. PERTANYAAN SEPUTAR EVENT
Mengenai Identitas Penulis:
- "Mengukir nama pena sebagai identitas kreasi? Sayangnya, dalam kompetisi ini, setiap bait puisi hendaknya menyertakan nama autentik sang penyair."
- "Jejak tinta kejujuran: Kami mengundang para peserta untuk membubuhkan nama asli pada setiap karya yang dipersembahkan."
Mengenai Legalitas Buku Antologi:
- "Mengapa mahakarya kolaborasi ini berlabel QRCBN, bukan ISBN? Pertimbangan matang membawa kami pada keputusan ini untuk edisi dengan sirkulasi terbatas. Layaknya ISBN, QRCBN pun menjamin legalitas cetak dan peredaran. Jika benak Anda menyimpan tanya lebih lanjut, tim administrasi kami siap menjawab."
- "Bukan sekadar kumpulan kata, namun sebuah antologi berpayung hukum. Kendati beridentitas QRCBN, bukan ISBN, setiap halaman tetap memiliki legitimasi untuk hadir dan dinikmati. Informasi mendalam menanti sapa dari narahubung kami."
Mengenai Apresiasi Pemenang:
- "Adakah biaya tersembunyi di balik gemerlap podium juara? Jawabannya adalah nihil! Seluruh apresiasi bagi para kampiun, termasuk biaya pengiriman, sepenuhnya kami tanggung sebagai wujud penghargaan."
- "Meraih mahkota juara tanpa sehelai biaya pun! Kami dengan sukacita mempersembahkan hadiah istimewa, bahkan mengantarkannya langsung tanpa mengenakan biaya sepeser pun."
Mengenai Bingkai Digital (Twibbon):
- "Apakah bingkai digital menjadi gerbang wajib menuju arena perlombaan? Oh, sungguh tidak! Kehadirannya adalah lambaian sukacita, bukan prasyarat keikutsertaan, dan takkan memengaruhi penilaian sang dewan juri."
- "Semarakkan partisipasimu dengan bingkai digital yang menawan! Namun, perlu diingat, ini adalah ajakan riang gembira, bukan tiket wajib lomba, dan keindahannya takkan tertimbang dalam penilaian karya."
Mengenai Penggunaan Kecerdasan Buatan (AI):
- "Bolehkah kecerdasan buatan turut menorehkan tinta puisi? Dengan hormat kami sampaikan, ruang kreasi ini diperuntukkan bagi sentuhan jiwa dan pena manusia."
- "Dalam harmoni kata yang dilantunkan, keaslian adalah melodi utama. Untuk itu, penggunaan kecerdasan buatan dalam merangkai puisi tidak diperkenankan."
Post a Comment